Rustam Effendi

BUKA N BETA BIJAK BERPERI

bukan beta bijak berperi,

pandai menggubah madahan syair,

bukan beta budak negeri,

musti menurut undangan mair.

sarat saraf saya mungkiri,

untai rangkaian seloka lama,

beta buang beta singkiri,

sebab laguku menurut sukma.

susah sungguh saya sampaikan,

degup – degupan di dalam kalbu,

lemah laun lagi dengungan,

matnya digamat rasaian waktu.

sering saya susah sesaat,

sebab madahan tidak nak datang,

sering saya sulit menekat,

sebab terkurang lukisan memang.

bukan beta bijak berlagu,

dapat melemah bingkaian pantun,

bukan beta berbuat baru,

hanya mendengar bisikan alun.

( Percikan Permenungan, 1926 )

Satu komentar di “Rustam Effendi

Tinggalkan komentar